Pakaian apa yang Anda pakai ketika Anda (akan) tidur? Lalu, pakaian apa yang Anda pakai ketika Anda pergi ke pesta? Samakah pakaian yang Anda pakai ketika tidur dan ketika pesta? Saya yakin jawabnya adalah BEDA. Tapi, saya akui memang ada yang sama. hehe.
Pakaian apa yang Anda pakai ketika sekolah/bekerja? Samakah dengan pakaian yang Anda pakai di atas?
Setiap orang pasti akan memakai pakaian yang berbeda menyesuaikan dengan keadaan. Jika ke pesta, memakai pakaian pesta. Jika ke kantor atau sekolah maka akan memakai pakaian “dinas”. Apalagi kalau tidur, pasti memakai pakaian alakadarnya –paling banter piyama-. Tapi ada pula orang yang tetap memakai pakaian yang sama. Yaitu, orang miskin karena tidak punya baju yang cocok. Begitu pula pada isim, isim akan berubah (bunyi vocal pada akhirannya) guna menyesuaikan keadaannya.
Contoh:
Setiap orang pasti akan memakai pakaian yang berbeda menyesuaikan dengan keadaan. Jika ke pesta, memakai pakaian pesta. Jika ke kantor atau sekolah maka akan memakai pakaian “dinas”. Apalagi kalau tidur, pasti memakai pakaian alakadarnya –paling banter piyama-. Tapi ada pula orang yang tetap memakai pakaian yang sama. Yaitu, orang miskin karena tidak punya baju yang cocok. Begitu pula pada isim, isim akan berubah (bunyi vocal pada akhirannya) guna menyesuaikan keadaannya.
Contoh:
مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ
Perhatikan pada kata Muhammad. Ada yang beda. Yang pertama, ia berbunyi Muhammadun. Yang kedua berbunyi Muhammadan, dan yang ketiga berbunyi Muhammadin. Kita simpulkan, Muhammad bisa (berakhiran) dun-dan-din. Mengapa kok bisa begitu? Karena Muhammad sedang menyesuaikan keadaan. Dan insyaallah ke depan kita akan mengetahui macam-macam keadaan itu yang menyebabkan dun dan din. Saat ini, kita hanya memaparkan bahwa isim bisa dun dan din.
Jika dun (berakhiran dhommah tanwin/dhomah) maka kita sebut مَرْفُوعٌ (Nominatif case). Jika dan (berakhiran fathah tanwin/fathah) maka kita sebut مَنْصُوبٌ (Accusative case). Dan jika din (berakhiran kasroh tanwin/kasroh) maka kita sebut مَجْرُورٌ . Dari penjelasan panjang lebar di atas, hanya paragraph ini yang perlu dihapalkan. Hehe.
keyword:
arab, bahasa arab dari nol, belajar bahasa arab, belajar bahasa arab dari nol, belajar bahasa arab untuk pemula, DR V Abdurrahim, irob, ma'rifah, madina arabic, majrur, marfu,
Jika dun (berakhiran dhommah tanwin/dhomah) maka kita sebut مَرْفُوعٌ (Nominatif case). Jika dan (berakhiran fathah tanwin/fathah) maka kita sebut مَنْصُوبٌ (Accusative case). Dan jika din (berakhiran kasroh tanwin/kasroh) maka kita sebut مَجْرُورٌ . Dari penjelasan panjang lebar di atas, hanya paragraph ini yang perlu dihapalkan. Hehe.
keyword:
arab, bahasa arab dari nol, belajar bahasa arab, belajar bahasa arab dari nol, belajar bahasa arab untuk pemula, DR V Abdurrahim, irob, ma'rifah, madina arabic, majrur, marfu,
No comments:
Post a Comment